Sekretariat:JL. MASJID BAITUL MU'MIN Dusun Tinggarjati Lor-Gentasari-Kroya-Cilacap-JATENG 53282 Hp. 085747162244

Kamis, 03 November 2011

Mari BELAJAR bersama

A. PENDAHULUAN
Dalam berorganisasi perlu adanya kesatuan langkah agar apa yang diprogramkan organisasi tersebut dapat tercapai. Perbedaan langkah sering disebabkan oleh adanya perpedaan pendapat, perbedaan pendapat adalah wajar. Namun tidaklah mustahil adanya penyatuan pendapat yang berbeda-beda tersebut. Kesatuan pendapat atau pemikiran akan mudah dicapai melalui proses penyatuan pendapat yang disebut denan diskusi ataupun dalam islam disebut musyawarah.

B. PENGERTIAN DISKUSI
Dilihat dari segi asal kata, diskusi berasal dari bahasa latin “ DISCUTION” yang artinya bertukar pikiran. Jadi yang dimaksud diskusi adalah suatu proses pertukaran pikiran secara teratur dengan tujuan untuk keberhasilan suatu kebenaran.
Pengertian diskusi di atas mengandung dua hal penting :
1. Adanya pertukaran pikiran secara teratur. Artinya suatu pertukuran pikiran yang mengarah pada yang sehat.
2. Diskusi akan menghasilkan kesamaan pendapat tentang suatu masalah yang dipecahkan.

C. TUJUAN DISKUSI
Menurut Howell dan Smith tujuan diskusi dilakukan untuk memecahkan berbagai masalah.

D. TIPE DISKUSI
1. Panel
Diskusi panel merupakan sekelompok kecil peserta diskusi yang melakukan pembicaraan secara informal tentang sesuatu topik tertentu yang sebelumnya telah diselidiki dengan teliti oleh para peserta diskusi
2. Simposium
Simposium adalah serangkaian presentasi yang disampaikan secara relatif singkat tetapi formal dan yang berkaitan dengan suatu tema pokok atau topik, sesudah presentasi formal, para anggota symposium diperkenankan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan para hadirin atau mengadakan suatu panel diskusi di antara mereka sendiri.
3. Polemik
Polemik adalah bertukar pikiran lewat tulisan
4. Sarasehan
Sarasehan adalah Bentuk bertukar pikiran model orang awan dengan lesehan ( duduk di atas tikar ) dengan sekedar snack dan membicarakan permasalahan sehari-hari.
5. Seminar
Yaitu diskusi yang dilakukan oleh cendikiawan untuk mendapatkan kata sepakat mengenai suatu masalah
6. Konferensi
Diskusi yang dilakukan wakil-wakil berbagai organisasi berkumpul untuk membicarakan masalah-masalah tertentu.
7. Dialog
Dialog adalah diskusi antara dua orang diminta untuk mendiskusikan suatu topik di depan hadirin.

E. PERENCAAN DISKUSI
Diskusi dapat diselenggarkaan dengan memperoleh hasil yang maksimal maka pelaksaannya perlu direncanakan dengan matang. Beberapa perencaan yang harus dilakukan ketika berdiskusi
1. Pemilihan tema
Tema atau permasalahan pokok yang akan dibahas hendaknya dipilih yang actual, berdimensi sosial dan problematic.
2. Penetapan peserta
Jumlah dan jenis peserta perlu dipikirkan masak-masak agar efektifitas dan efisiensi diskusi dapat tercapai. Peserta hendaknya orang yang berpikiran sehat, berjiwa sosial dan berpengetahuan luas
3. Persiapan tata ruang
Tata ruang yang ideal yaitu berbentuk lingkaran atau tapal kuda. Tata ruang seperti kelas dapat mengganggu jalannya diskusi

F. PIHAK YANG BERDISKUSI
Dalam berdiskusi melibatkan pihak-pihak sebagai berikut :
1. Pimpinan Sidang ( Moderator )
Tugas pokok moderator :
- Menjelaskan masalah yang akan didiskusikann
- Mengatur jalannya diskusi
- Sebagai lalu lintas antar orang-orang yang berdiskusi
- Penengah kalau terjadi konflik
- Merumuskan hasil diskusi
2. Sekretaris sidang ( notulis )
Pembantu moderator dalam menjalankan tugasnya dan merekan dan atau menulis setiap pembicaraan.
3. Peserta
Yang mengikuti diskusi dan menyampaikan pandangan –pandangannya tentang permasalahan yang didiskusikan
4. Peninjau
Undangan yang hadiri dalam diskusi tanpa hak bicara kecuali bila diijinkan.


G. PROSES DISKUSI
Proses diskusi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Tahap pembukaan
Dibuka oleh pimpinan sidang yang dilanjutkan dengan uraian singkat mengenai maksud dan tujuan diskusi, agar permasalahan menjadi jelas
2. Tahap penafsiran
Pada tahap ini digunakan untuk menafsirkan terhadap pokok-pokok masalah oleh masing-masing peserta. Misalnya ada peserta yang kurang jelas mengenai pokok-pokok bahasan. Pada tahapan ini dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
3. Tahap Defensiasi
Pada tahap ini semua peserta diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya tentang pemecahan masalah.
4. Tahap Konfliks dan kompromi
Tahap konfilks dan kompromi ini dapat dilakukan dengan beberapa cara :
b. Pendekatan ( Approach ) baik secara resmi atau kekeluargaan ( lobbying )
c. Apabila konfliks perbedaan pendapat dan kompromi tidak dapat ditempuh, maka voting adalah jalan yang terakhir untuk mengambil keputusan
5. Tahap kebulatan
Diskusi yang berhasil harus adanya kesepakatan bersama dalam setiap perdebatan sebagai akhir proses diskusi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

>>>>Salju Kunig